Kamis, Juni 26, 2008

Peluncuran Buku Roy B.B. Janis “Wapres: Pendamping atau Pesaing?”

Buku “Wapres: Pendamping atau Pesaing?” Sukses Diluncurkan, Roy Dinilai Politisi Yang Idealis

Rabu, 25 Juni 2008 19:40:34

Jakarta, (PDP). Peluncuran buku buah karya H Roy BB Janis, SH. MH yang juga Ketua Pelaksana Harian Pimpinan Kolektif Nasional Partai Demokrasi Pembaruan (PKN PDP) di Hotel Bumi Karsa Bidakara, Jakarta siang tadi pada pukul 14.00 WIB hingga selesai pada pukul 17.00 sukses dilaksanakan.

Peluncuran buku yang berjudul “Wapres Pendamping atau Pesaing? dihadiri tokoh nasional, sejarawan dan para politisi beken seperti, Aksa Mahmud, AM Fatwa (keduanya wakil ketua MPR RI), Des Alwi (Sejarawan),Halidah Hatta (Putri Bung Hatta, wakil presiden RI pertama. Para tokoh tersebut juga diberikan kesempatan untuk memberikan sambutan seputar peran wakil presiden mulai dari Moh. Hatta sampai Jusuf Kalla.

Peluncuran buku Roy, juga dihadiri PKN PDP, Ir. H Laksamana Sukardi, KRHT H Didi Supriyanto, SH, Noviantika Nasution, dr Sukowaluyo Mintorahardjo, Petrus Selestinus, SH, Faturrahman, Mawinng Goso, Abdul Khalik Ahmad, Max Lau Siso, Potsdam Hutasoit dan Andi Mutazim. Tidak lupa pula tokoh nasionalis dan sesepuh PDP H Abdul Madjid yang terlihat masih kuat mengikuti acara dari awal sampai akhir.

Tampak juga, Jajaran pengurus PKP PDP DKI Jakarta, Zulkifli Ferry Nasution, Riyaldi Habib, Beny Sudjanto, Koesnadi, Kisman, M. Rafik, Fernando, Ria Subandria dan Fabian. Terlihat juga pengurus PKK Jakarta Selatan, Jakarta Timur berikut pengurus PK Kecamatan di masing-masing wilayah.

Buku dibedah oleh para pakar politik, Sukardi Rinakit, Eep Saefullah Fatah yang dipandu Efendi Ghazali, presenter terkenal di Republik BBM di salah satu stasiun televisi.

Sebelum memasuki sesi bedah buku, para tokoh politik secara bergiliran menyampaikan apresiasi yang mendalam terhadap gagasan brilian yang disajikan Roy BB Janis dalam buku itu. AM Fatwa misalnya, begitu terkesan dengan kharakter politik Roy yang dianggap mempunyai prinsip, idealisme dan komitmen yang tinggi.

“Saya anggap beliau punya komitmen terhadap idealisme yang diyakini. Karena komitmen dan kharakter, akhirnya Roy bisa bangkit dan mendirikan partai. Kharakter dan komitmen itu kemudian menimbulkan keberanian dan tekad yang kuat. Itu yang paling penting,”puji politisi yang berani bersebarangan dengan pemerintah sejak Orde Baru berkuasa ini.

Fatwa yang sudah mengetahui betul latarbelakang Roy yang sejak awal berjuang di PDI-P, kemudian berani berseberangan dengan kepemimpinan Megawati hanya karena mempertahankan prinsip dan idealismenya.

Sementara, Aksa Mahmud menyoroti peran wakil presiden lebih tepat sebagai pendamping yang dinamis. Wakil presiden, katanya, mempunyai peran yang sangat strategis dalam membangun negara. Karena itu, sangat tepat apa yang dikatakan Roy dalam bukunya bahwa jika peran presiden dan wakil presiden lebih efektif, maka keduanya harus dari satu partai yang sama.

Halidah Hatta pun mengakui bahwa peluncuran buku Roy ini bukan sekedar menghiasi khazanah intelektual di ranah politik, tapi buku yang banyak membahas peran dinamis wakil presiden itu setidaknya menjadi cerminan perpolitikan di Indonesia.

Usai acara sambutan, Roy menggunting pita sebagai tanda peluncuran buku dimulai Kemudian memberikan buku satu persatu kepada para tokoh politik termasuk Mbah Madjid dan Laksamana.

“Buku ini merupakan pengembangan skripsi saya pada tahun 1984 yang sekarang ini baru bisa diterbitkan menjadi sebuah buku,”ujar alumnus Universitas Indonesia ini sambil mengucapkan terima kasih kepada tim editor yang terlibat dalam penulisan.

Yang jelas gagasan dan pemikiran yang tertuang di dalam buku Roy itu, memberikan pembelajaran politik yang berarti bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. (ga)

Sumber: http://www.pdp.or.id/page.php?lang=id&menu=news_view&news_id=2535